SERPIHAN KATA
RINDU UNTUK IBUKU
Seberkas cahaya terang yang indah
telah lenyap di telan awan hitam yang membawa rintikan gumpalan
gerimis,terlihat disebuah teras ada seorang gadis bermuka oval sedang duduk
termenung dia adalah dinda si gadis yang rajin,tapi entah mengapa belakangan
ini dia terlihat sering termenung sendiri .
Tiba-tiba terdengar suara berat agak
serak memangginya”dinda cepat masuk rumah”pinta bapak sambil marah, tapi seketika
itu dinda tak merespon suara bapaknya yang sedang memangilnya dari
tadi,bapaknya pun marah dan mendekati dinda yang sedang duduk melamun di teras
depan rumah . ”dinda
tadi kamu tidak mendengar yang bapak
katakan,apa kamu tuli”kata bapak sambil menjewer telinga si gadis bermuka oval
itu.
”maaf pak aku tak mendengarnya sungguh aku tak berbohong”sambil menjerit
kesakitan.
Bapak dinda itu
memang jahat,dia bekas narapidana yang baru keluar dari penjara karena diduga
membunuh istrinya sendiri. setelah dinda masuk kekamar dan mencoba untuk
merehatkan dirinya sejenak terdengar bapaknya mengebrak meja dengan begitu
kerasnya
“dinda apa kamu mau membiarkan
bapakmu ini mati kelaparan “kata bapak. dengan
begitu takut dan gemetar dinda keluar dan mencoba menjelaskan semua,tapi apa
daya bagaikan angin yang berhembus bapaknyapun tak mendengarkan apa yang
dikatakan dinda.malah bapaknya meninggalkan dinda sendiri dirumah.
”ibu apa salahku,kenapa bapak selalu marah-marah padaku “sambil memegang
foto almarhumah ibunya
Beberapa
minggu ini dinda memang sedang memendam keinginan untuk berziarah ke makam
ibunya ,tapi karena larangan bapaknyalah dinda tak berani untuk mengatakanya di
tambah lagi dinda tidak punya uang untuk membeli setangkai mawar putih kesukaan
ibunya.karena kerinduan dinda pada ibunya sangat mendalam sampai-sampai dinda
tertidur dengan foto ibunya yang terpegang erat di pelukannya.
Malam yang gelap telah berlalu tak
terasa pagi telah menyapa dengan riangnya,tapi ini bukan saatnya dinda menikmati
indahnya pagi dia harus menyiapkan makn untuk bapaknya,mengepel lantai,mencuci
baju, bahkan dia harus mencari uang sendiri untuk membeli setangkai mawar putih
untuk ibunya,selama ini dinda memang sudah tak bersekolah lagi karena tidak
mampu membayar uang spp yang
menuggak.setelah dinda mendapatkan uang dari hasil jualan makanan ringan diapun
langsung pergi ketoko bunga di samping rumahnya,tapi bapaknyapun melihat dinda
dan langsung menghampirinya
”(sambil berlari)dinda apa kau punya uang kenapa kau tak berikan
padaku?”tanya bapak ”tapi pak
uang ini sudah kubelikan mawar putih untuk berziarah ke makam ibu “kata
dinda ”apa
kamu bilang berziarah,ibumu itu sudah mati tidak mungkin dia bisa mencium aroma
mawar itu lagi”sambil mendorong dinda hingga bunganya terjatuh berserakan.
Dengan begitu
harunya dinda pun mengambil satu persatu tangkai bunga yang berserakan di jalan
yang berlumpur.melihat dinda sedang menangis dan mengambil bunga yang
berserakan hati sang bapaknya pun tersentuh dan seketika dia berjalan kembali
untuk membantu mengambil bunga yang tersisa .
Di peluklah dinda
dengan begitu eratnya sambil mengucapkan sepatah kata yang membuatnya menjadi
ingat akan pesan terakhir istrinya
“dinda maafkan bapakmu yang bodoh ini”bapak ”aku
selalu memaafkan perbuatan bapak tapi dinda mohon jangan lupakan ibu”kata dinda
. setelah itu
bapaknya pun berdiri dan membelikan setangkai maawar putih yang baru dan
mengajak dinda untuk berziarah kemakam ibunya.
Hati yang gelap
pun kini berubah menjadi terang benderang ,perasaan yang dulunya di penuhi akan
takut dan cemas kini telah berlabuh menuju ketenangan dan kebahagiaan,karena
hidup itu bagaikan sebuah peta keliru satu arah pun pasti akan tersesat dan
yang bisa mengembalikan hanyalah kesadaran semata.KARYA:SIWIT M.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar